BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi
Lukman Al Hakim
Nama lengkapnya adalah Luqman bin `Anqo’ bin
Sadun, anaknya bernama Tsaron. Ia seorang hamba yang shalih, bukan seorang
nabi. Karena keshalihannya dan untaian nasihatnya bagaikan mutiara, namanya
diabadikan dalam al-Qur’an, yaitu dalam surat Luqman, surat ke-31. la telah
mendapatkan ilmu hikmah sehingga dijuluki al-Hakim (ahli hikmah). Bahkan dalam
banyak riwayat shahih dikatakan, ia seorang budak belian, berkulit hitam,
berparas pas-pasan, hidung pesek, kulit hitam legam. Namun demikian, namanya
diabadikan oleh Allah menjadi nama salah satu surat dalam al-Qur’an, surat
Luqman. Penyebutan ini tentu bukan tanpa maksud. Luqman diabadikan namanya oleh
Allah, karena memang orang shaleh yang patut diteladani. Allah tidak menilai
seseorang dari gagah tidaknya, juga tidak dari statusnya, jabatannya, warna
kulitnya dan lainnya. Akan tetapi Allah menilai dari ketakwaaan dan
kesalehannnya.
Pendapat
sejarawan tentang lukman hakim
1.
Dalam Tarikhnya, Ibnu
Ishak menuturkan, bahwa Luqman bernama Luqman bin Bau’raa bin Nahur bin Tareh,
dan Tareh bin Nahur merupakan nama dari Azar, ayah Nabi Ibrahim as.
2.
Wahab bin Munabbih
mengatakan bahwa Luqman adalah putra dari saudari kandung Nabi Ayyub as.
Muqatil menuturkan, Luqman adalah putra dari bibinya Nabi Ayyub as.Imam
Zamakhsyari menguatkan dengan mengatakan: Dia adalah Luqman bin Bau’raa putra
saudari perempuan Nabi Ayyub atau putra bibinya.
3.
Riwayat lain
mengatakan, Luqman adalah cicit Azar, ayahnya Nabi Ibrahim as. Luqman hidup
selama 1000 tahun, ia sezaman bahkan gurunya Nabi Daud. Sebelum Nabi Daud
diangkat menjadi Nabi, Luqman sudah menjadi mufti saat itu, tempat konsultasi
dan bertanya Nabi Daud as.
4.
Luqmanul Hakim dalam
sebuah riwayat dikatakan seorang yang bermuka biasa, tidak ganteng. Qatadah
pernah menuturkan dari Abdullah bin Zubair bahwasannya ia pernah bertanya
kepada Jabir bin Abdullah tentang Luqman. Jabir menjawab: “Dia berbadan pendek
dan berhidung pesek, orang Nubi, Mesir”.
5.
Sa’id bin al-Musayyib
juga menuturkan bahwa Luqman termasuk orang berkulit hitam dari Mesir, akan
tetapi sangat mulia, dan Allah memberikan hikmah kepadanya, juga Luqman menolak
untuk diangkat sebagai Nabi. Seorang laki-laki berkulit hitam datang mengadu
kepada Said bin al-Musayyib. Sa’id kemudian berkata: “Janganlah bersedih
lantaran kulit kamu hitam, karena di antara manusia pilihan itu, ada tiga orang
semuanya berkulit hitam: Bilal, Mihja’ budak Umar bin Khatab dan Luqmanul
Hakim”.
Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang
profesinya. Sebagian mengatakan, profesinya adalah tukang jahit. Sebagian
lainnya mengatakan, tukang kayu, yang lainnya menuturkan tukang kayu bakar, dan
terakhir mengatakan sebagai penggembala.
Riwayat
lain menuturkan bahwa Luqman adalah qadhi pada masa Bani Israil, sekaligus
konsultannya Nabi Daud as. Bahkan riwayat lain menuturkan Luqman adalah seorang
budak belian dari Habasyi yang berprofesi sebagai tukang kayu.
Khalid
ar-Rib’i menuturkan: “Luqman adalah seorang budak belian dari Habasyi yang
berprofesi sebagai tukang kayu. Suatu hari majikannya berkata: “Wahai Luqman
sembelih kambing ini lalu keluarkan dua dagingnya yang paling enak. Luqman lalu
menyembelih dan mengeluarkan lidah dengan hati.
Keesokan
harinya, majikannya kembali berkata: “Luqman, sembelih domba ini, dan keluarkan
dua daging yang paling tidak enak”. Luqman kembali mengeluarkan lidah dengan
hati. Majikannya lalu bertanya, wahai Luqman, saya meminta kamu mengeluarkan
daging yang paling enak dan paling tidak enak, kamu mengeluarkan yang sama,
lidah dengan hati. Kenapa demikian?
Luqman
menjawab: “Tidak ada yang seenak keduanya, apabila dipakai dengan sebaik
mungkin, dan tidak ada yang sejelek dari keduanya, manakala dipakai tidak pada
tempatnya”. SubhanAllah sungguh bijak sekali Luqman ini, karena itulah Allah
memberikan nama Luqmanul Hakim (Luqman yang sangat bijak). Dalam sejarahnya
Luqman menikah dan dikaruniai banyak anak, akan tetapi semuanya meninggal dunia
ketika masih kecil, tidak ada yang sampai dewasa, namun Luqman tidak menangis,
karena hidupnya yang sudah yakin dengan Allah.
Betapa
banyak contoh-contoh kemulian Luqmanul Hakim ini yang tentunya tidak mungkin
penulis sampaikan dalam kesempatan kali ini.
2.2 Pendidikan Luqman Al – Hakim Terhadap Anaknya
Berikut ini adalah pesan-pesan pendidikan luqman kepada anaknya:
1.
Pendidikan aqidah.
Luqman menyadari bahwa pendidikan aqidah perlu di tanamkan pada anak sejak
dini. Pendidikan tauhid amat sangat penting sekali sebagai modal dasar bagi
anak dalam menjalani kehidupan. Pesan ini beliau sampaikan seperti dalam firman
Allah SWT: “ Dan ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepada anaknya: “hai anakku, janganlah kamu mensekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang
besar.”(QS.Luqman: 13) Tanggung jawab pendidikan
terhadap anak didiknya dalam islam meliputi tanggung jawab untuk menyelamatkan hidupnya kelak di akhirat. Karena itulah pendidikan
tauhid menempati kedudukan yang utama. Dengan prinsip tauhid ini sang anak akan
bisa beramal hanya hanya untuk Allah SWT semata, tanpa di campuri dengan tujuan
yang lain.
Syirik merupakan
dosa terbesar dan Allah SWT tidak akan mengampuninya, Allah SWT
berfirman : “ sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang di
kehendaki-Nya.(QS.An-Nisa’:116)
Sudah menjadi kewajiban
bagi orang tua untuk menanamkan dalam mendidik anak-anaknya akan ke
tauhidan kepada Allah SWT, agar anak-anak ini kelak menjadi generasi yang
muwahhid (mengesakan Allah SWT), kita harus mengawali sejak sedini mungkin
sebelum terlambat, untuk akhiryna menyesal.
2.
Pendidikan untuk berbuat
baik kepada ke dua orang tua meskipun orang tuanya adalah kafir (hanya saja,
perintah berbakti kepada orang tua terbatas pada hal-hal yang ma’ruf)
Luqman mendidik anaknya untuk berbuat baik kepada orang tua sedini mungkin. Pesan ini Allah
abadikan dalam firman-Nya : “Dan kami perintahkan kepada manusia(berbuat baik)
kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
beertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun”.(QS.Luqman:14)
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS.Luqman
: 15)
Akan tetapi kalau kita melihat kehidupan
modern sekarang, banyak anak yang tidak mengerti sopan santun kepada orang tua
bahkan tidak sedikit yang mendurhakainya. Berani kepadanya dan melawan
keduanya, bahkan tidak sedikit anak yang memperbudak orang tuanya. Mengucapkan
terima kasih kepada seseorang yang telah berjasa adalah suatu sikap
sopan, apalagi kepada kudua orang tua, yang oleh Allah SWT telah dijadikan washilah lahirnya seorang anak, lalu
mengasuhnya,membesarkannya dengan kasih sayang. Tetapi jika anak tidak dididik
untuk biasa hormat kepada orang tua, anak ini tidak akan bisa
berbuat baik kepada orang tuanya.
Birrul walidain menempati kedudukan yang istemewa dalam ajaran islam, di antaranya:
1)
Perintah berbuat baik
kepada kedua orang tua di tempatkan oleh Allah SWT di al qur’an langsung
sesudah perintah beribadah kepada-Nya semata-mata atau sesudah larangan
mempersekutukan-Nya. Allah SWT berfirman : “Dan ingatlah ketika kami
mengambil janji dari bani israil yaitu: “ janganlah kamu menyembah selain
Allah, dan berbuat baiklah kepada ibi bapak...”(QS.Al-Baqarah:83)
2)
Allah SWT mewasiatkan kepada
umat manusia untuk berbuat ihsan kepada ibu bapak. Allah SWT berfirman: “
Dan kami wasiatkan (wajibkan) kepada umat manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu bapak ...”(QS.Al-ahqaf:15)
3)
Allah SWT meletakkan perintah
berterima kasih kepada ibu bapak langsung sesudah perintah berterima kasih
kepada-Nya. Allah SWT berfirman : “Dan kami perintahkan kepada
manusia(supaya berbuat baik) kapada dua orang ibu bapaknya; ibunya yang telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yag semakian lemah, dan menyusukannya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu.”(QS.Luqman:14)
3.
Pendidikan untuk menanamkan rasa cinta amal sholeh dan muroqobah (selalu diawasi oleh Allah)
Luqman menanamkan
keyakinan kepada anaknya bahwa apa saja yang di kerjakan manusia, betapapun
halus dan kecilnya, tidak luput dari pengawasan Allah SWT. Semuanya akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT meskipun hanya seberat biji sawi. Allah SWT
berfirman : “(Luqman berkata) : “hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau langit atau dalam
bumi, niscaya Allah akan membalasnya. sesungguhnya Allah maha halus lagi
mengetahui.”(QS.Luqman:16)
Menanamkan kebiasaan
beramal shalih pada diri anak haruslah dilakukan sejak dini. ketika anak
mengerti bahwa Allah SWT akan membalas semua jerih payahnya, maka ia akan
selalu berusaha untuk mengamalkan kebaikan. Ia akan senantiasa meningkatkan
amalnya dan selalu taat kepada perintah-Nya serta selalu berbakti kepada kedua
orang tuanya.
4.
Pendidikan untuk beribadah
kepada Allah SWT. serta sabar dalam menghadapi cobaan
Setelah menanamkan
aqidah, Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk mengerjakan apa yang telah di
perinhkan oleh Allah SWT. Luqman menyuruh anaknya mendirikan sholat, berdakwah
serta bersabar terhadap apa yang menimpa anaknya. Allah SWT berfirman : “Hai
anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpamu. sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang di
wajibkan (oleh Allah)”.(QS.Luqman: 17)
Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda: “perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat
ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan
shalat ketika berumur sepuluh tahun,serta pisahkanlah antara mereka (anak laki
dan perempuan) di tempat tidur mereka.”
Nabi yang paling
mulia serta Rasul yang paling agung mewasiatkan umatnya dan
memerintahkan para orang tua untuk mendidik anak-anaknya di atas
prinsip-prinsip dan nilai-nilai islam. Rasulullah SAW mewasiatkan kepada para bapak agar
memerintahkan anak-anaknya untuk mengerjakan shalat. Karena, shalat merupakan
penghubung anatara seorang hamba dan Rabb-nya.
5.
Pendidikan tentang akhlaq
Luqman mendidik anaknya bagaimana cara berinteraksi pada manusia dengan
baik, yaitu dengan mengajarkan sikap tawadhu’ agar ia tidak sombong. Allah SWT
berfirman: “dan janganlah kamu memalinglan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angku, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. Dan sederhanakanlah
kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.sesungguhnya seburuk-buruknya suara
adalah suara keledai”.(QS, Luqman: 18-19)
Ibnu Hatim
meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah SAW
Bersabda: “ Luqman al-hakim berkata kepada anaknya seraya menasehatinya,’
wahai anakku janganlah kamu menutup muka dengan topeng (untuk penyamaran)
karena hal itu dapat menakut-nakuti manusia di malam hari dan menjelekkan diri
sendiri di siang hari.
Sikap tawadhu’
terhadap sesama manusia merupakan sifat mulia yang lahir dari kesadaran
akan kemahakuasaan Allah SWT atas segala hamba-Nya. Manusia adalah makhluk lemah
yang tidak berarti apa-apa di hadapan Allah SWT. Orang yang tawadhu’ menyadari
bahwa apa saja yang dia miliki , baik bentuk rupa yang cantik atau rupa yang
tampan, ilmu pengetahuan, harta kekayaan, maupun pangkat dan kedudukan, dan
lain-lain sebagainya, semuanya itu adalah karunia dari Allah SWT.
Sikap tawadhu’ tidak akan membuat derajat seseorang menjadi rendah, malah
dia akan dihormati dan disegani. Masyarakat akan senang dan tidak ragu bergaul
dengannya. Bahkan lebih dari itu derajatnya di hadapan Allah SWT semakin
tinggi. Rasulullah SAW bersabda: “Tawadhu’, tidak ada yang
bertambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian derajat. Oleh sebab itu
tawadhu’lah kamu, niscaya Allah akan meninggikan derajatmu...(HR.Dailami)
2.3 Wasiat-Wasiat luqman Lain Yang Tidak Tercantum dalam Al Qur’an
Selain dalam ayat al-Qur’an, Luqman juga
mempunyai banyak wasiat. Wahab bin Munabbih pernah menuturkan: “Saya membaca
hikmah Luqman yang jumlahnya lebih dari 10 ribu bab”.
Di bawah
ini beberapa wasiat-wasiat Luqman lainnya yang tidak tercantum dalam al-Qur’an, akan tetapi sangat luar biasa
kandungannya.
Dalam
bukunya Min Washaya al-Qur’an al-Karim (1/31-33), Muhammad al-Anwar Ahmad
Baltagi, mengutip sebuah riwayat dari Malik bin Anas bahwasannya Luqman pernah
menasehati putranya di bawah ini:
1. Hai
anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak
manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu
dengan sampan yang bernama takwa, isinya adalah iman dan layarnya
adalah tawakal kepada Allah.
2. Orang –
orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya
akan mendapat penjagaan dari Allah. Orang yang insaf dan sadar setelah menerima
nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari Allah juga.
3. Hai
anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat
kepada Allah, maka dia tawadduk kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah
dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepadaNya.
4. Hai
anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu,
maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.
5. Jauhkan
dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan
dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
6. Dan
Berharaplah selalu kepada Allah tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak
mendurhakaiNya. Takutlah kepada Allah dengan sebenar benar takut ( takwa ),
tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah.
7. Hai
anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai
orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamun
hal-hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya
semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu
mengerti.
8. Hai
anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi
yang amat berat, tetapi akan lebih lagi dari semua itu, yaitu manakala engkau
mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.
9. Hai
anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila
tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi
utusan.
10. Jauhilah
bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging
burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang
berbahaya.
11. Hai
anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau menghadiri
majlis perkawinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab hal itu akan
mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkawinan
hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.
12. Janganlah
engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang
terlalu kenyang itu alangkah lebih baik apabila diberikan kepada binatang
sekalipun.
13. Hai
anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan
janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis
belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan
kesengsaraan.
14. Makanlah
makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu
dengan para alim ulama dengan cara meminta nasihat dari mereka.
15. Hai
anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu
tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang
yang mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal
ia masih ingin terus menambahkannya.
16. Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan
sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah.
Bilamana dalam kemarahan itu
dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.
17. Selalulah
baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian
engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang
pernah memberikan barang yang berharga.
18. Hai
anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang
tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan
sesuatu darimu.
19. Jadikanlah dirimu dalam segala tingkah laku
sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang
lain kerana itu adalah sifat riya~ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.
20. Hai
anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu
disusahkan olah dunia kerana engkau diciptakan Allah bukanlah untuk dunia saja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih
hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.
21. Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan
mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan
lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu
mendatangkan manfaat bagi orang lain.
22. Hai
anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang
menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah
engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu.
engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah menyia-nyiakan hartamu.
23. Barang
sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat
daripada berkata yang mengandung racun, dan siapa yang tidak dapat menahan
lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
24. Hai
anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah
kata nasihatnya karena sesungguhnya hati akan tentram mendengarkan nasihatnya,
sehingga hati ini akan hidup dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya
sebagaimana tanah subur yang disirami air hujan.
25. Hai
anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang
selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke
keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang
membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta
meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah
tanah belaka. Janganlah engkau berteman dengan orang yang bermuka dua, karena
kelak akan membinasakan dirimu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nama
lengkap Luqman adalah Luqman bin `Anqo’ bin Sadun, anaknya bernama Tsaron. Ia
seorang hamba yang shalih, bukan seorang nabi. Karena keshalihannya dan
untaian nasihatnya bagaikan mutiara, namanya diabadikan dalam al-Qur’an, yaitu
dalam surat Luqman, surat ke-31. la telah mendapatkan ilmu hikmah sehingga
dijuluki al-Hakim (ahli hikmah). Dalam riwayat shahih dikatakan, ia seorang
budak belian yang berasal dari tanah habasyi (Ethiopia) berkulit hitam,
berparas pas-pasan, hidung pesek, kulit hitam legam.
Nilai-nilai pendidikan yang diberikan luqman
terhadap anaknya adalah :
1.
Pendidikan aqidah.
Pesan ini beliau
sampaikan seperti dalam firman Allah SWT: “ Dan ingatlah ketika luqman
berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepada anaknya: “hai
anakku, janganlah kamu mensekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah
adalah benar-benar kedzaliman yang besar.”(QS.Luqman: 13)
2.
Pendidikan untuk berbuat
baik kepada ke dua orang tua meskipun orang tuanya adalah kafir (hanya saja,
perintah berbakti kepada orang tua terbatas pada hal-hal yang ma’ruf)
Pesan ini Allah abadikan dalam firman-Nya : “Dan
kami perintahkan kepada manusia(berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang beertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun”.(QS.Luqman:14)
3.
Pendidikan untuk menanamkan rasa cinta amal sholeh dan muroqobah (selalu diawasi oleh Allah)
Allah SWT berfirman : “(Luqman berkata) : “hai
anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada
dalam batu atau langit atau dalam bumi, niscaya Allah akan membalasnya.
sesungguhnya Allah maha halus lagi mengetahui.”(QS.Luqman:16)
4.
Pendidikan untuk beribadah
kepada Allah SWT. serta sabar dalam menghadapi cobaan
Allah SWT berfirman : “Hai anakku, dirikanlah
sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang di wajibkan (oleh Allah)”.(QS.Luqman:
17)
5.
Pendidikan tentang akhlaq
Allah SWT berfirman: “dan janganlah kamu memalinglan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angku, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah
suaramu.sesungguhnya seburuk-buruknya suara adalah suara keledai”.(QS,
Luqman: 18-19)
Selain pendidikan-pendidikan Luqman terhadap anaknya yang
tercantum dalam Al Qur’an masih banyak pendidikan-pendidikan yang diajarkan
Luqman terhadap anaknya seperti yang tercantum di atas.
BetMGM, BetMGM Casino $250 Welcome Bonus - DrmCad
BetMGM, BetMGM Casino, 제천 출장마사지 and 서울특별 출장샵 BetMGM Casino in the US 거제 출장샵 are two new casino 동두천 출장샵 brands: the BetMGM Casino and BetMGM Casino. It is owned 군포 출장샵 by BetMGM Casino