Menggunungnya emas permata bukanlah jaminan
kekayaan, Karna kekayaan yang hakiki terletak dalam luasnya
hati yang tulus, menerima setiap
pemberian sebagai anugrah Tuhan
dan bersyukur atasnya.
Majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dicapai manusia saat ini dunia yang luas menjadi sempit, antar
benua menjadi dekat, antar negara menjadi dekat, terjadilah ledakan informasi,
terjadilah tumpang tindihnya budaya, disisi lain norma-norma agama dikesampingkan
oleh umat. Saat ini lebih ramai perempatan jalan daripada masjid, lebih
banyak pemuda-pemudi kita yang lebih senang memakmurkan budaya cangkru’an
dipinggir-pinggir jalan daripada memakmurkan masjid melalui majlis-majlis
ta’lim dan kegiatan positif lainnya.
Seorang pengusaha muda sukses Sidoarjo yang
bernama Erik Hendriansyah ” gus apa bedanya antara kreatif dan inovatif?” kreartifitas adalah kemampuan menciptakan
sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada sedangkan inovatif adalah memperbaiki
kwalitas dari sesuatu yang sudah ada agar menjadi lebih baik, tegasnya inovatif
merupakan buah dari kreatifitas. Kreatifitas sangat penting dalam kehidupan
manusia, tanpa adanya kreatifitas kita akan larut dan tergilas roda
perkembangan zaman, kita tidak akan pernah menjadi pemain tapi terus menjadi
penonton. Semoga kita dijadikan sebagai orang-orang yang kreatif yang selalu
bergerak maju bukan bergerak mundur.Tanpa kreatifitas kita tidak akan mampu
menghadapi perubahan yang semakin bergerak cepat. Perusahaan-perusahaan besar
yang mampu bertahan biasanya memiliki tradisi untuk mengembangkan budaya
kreatif, kemudian mampu menghasilkan produk-produk yang inovatif. Dari tradisi
mengembangkan budaya kreatif akan mampu menghasilkan produk-produk unggulan
yang memiliki daya saing sehingga konsumen berkompetisi untuk mendapatkan
produk-produk tersebut.
Dalam surat An-Nahl: 18 Allah berfirman ;“Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah niscaya tidak akan mampu menentukan
jumlahnya, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang”.
Kalau menentukan jumlahnya saja tidak mampu
bagaimana kita dapat mensyukurinya?
Pertanyaan ini dijawab oleh Allah sendiri dalam ayat tersebut “ sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang” tujuannya agar kita tidak berkecil hati dan berputus asa dalam berusaha mensyukuri nikmat Allah. Para ulama’ berijtihad dalam membagi nikmat Allah yang sangatlah banyak yang tidak dapat dihitung walaupun oleh komputer maha canggih sekalipun menjadi tiga bagian, dengan tujuan untuk memudahkan bagi kita untuk mensyukurinya;
Pertanyaan ini dijawab oleh Allah sendiri dalam ayat tersebut “ sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang” tujuannya agar kita tidak berkecil hati dan berputus asa dalam berusaha mensyukuri nikmat Allah. Para ulama’ berijtihad dalam membagi nikmat Allah yang sangatlah banyak yang tidak dapat dihitung walaupun oleh komputer maha canggih sekalipun menjadi tiga bagian, dengan tujuan untuk memudahkan bagi kita untuk mensyukurinya;
1.
Nikmat hidup, nikmat ini diberikan gratis oleh Allah kepada manusia, hewan,
tumbuhan dan makhluk-makhluk yang lain. Didalamnya mencakup
terpenuhuinya sarana-sarana penunjang kehidupan seperti sandang, pangan dan
papan. Kita harus yaqin bahwa
dunia dan seluruh isinya ini adalah milik Allah, bila kita menginginkannya maka
mintalah kepada sang pemiliknya. kalau kita ingin do’a kita dikabulkan oleh
Allah kita harus cerdas dalam berdo’a yaitu memilih waktu-waktu yang mustajabah
seperti sepertiga malam yang terakhir dan memenuhi etika-etika berdoa’a
diantaranya ; menghadap kiblat, mengangkat tangan, mengagungkan Allah, membaca
sholawat dan salam kepada Rosulullah SAW, mencari do’a-do’a yang qur’aniy dan
haditsiy dan menjauhi hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Sebagai contoh dari
nikmat ini adalah jantung kita, dalam setiap menit jantung kita ini mengalami
70 kali getaran, dalam satu jam mengalami 4200 kali getaran artinya selama
sehari semalam mengalami 100.800 kali getaran, bila seperkian detik saja
jantung kita dilepas tidak dibantu oleh allah maka macetlah jantung kita, bila
jantung sudah macet maka berakhirlah yang bernama kehidupan, oleh karna itu
sebagai hamba yang cerdas dalam setiap getaran jantung kita hendaknya kita iringi
dengan dzikir mengagungkan dan memuji kebesaran allah, bila kita mampu
melakukan hal tersebut insya allah akan diberikan keistimewaan berupa
kecerdasan mata hati, firasatnya menjadi tajam maka hendaklah kita berhati-hati
bila berjumpa dengan orang-orang seperti ini.
2. Nikmat kemerdekaan, nikmat ini hanya
diberikan kepada manusia, dengan nikmat ini manusia memiliki kebeasan memilih,
kebebasan menentukan jalan hidup, pilih jalan kebenaran atau jalan kesesatan.
3. Nikmat hidayah, nikmat ini merupakan nikmat
tertinggi dibandingkan kedua nikmat yang sebelumnya yang tidak sembarang orang
yang dianugrahi nikmat ini oleh Allah. Nikmat ini hanya diberikan kepada
orang-orang pilihan yang siap menerimanya, sebagaimana yang dijelaskan dalam
surat Al-A’rof : 178 “barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah orang yang mendapat petunjuk dan
barangsiapa yang disesatkan oleh Allah maka dialah orang-orang yang merugi”.
Orang yang mampu melakuakan ibadah
bukan karna kekuatan dan kemampuan orang tersebut, tapi semata-mata nikmat dan
pertolongan Allah, bila kita punya keyakinan ini, Insya Allah nikmat akan
ditambah oleh Allah, tambah umur tambah pula ketaatannya kepada Allah.
Amal tidak akan gagal bila disertai
keikhlasan niat, puncak keikhlasan adalah keyakinan dan kesadaran bahwa tidak
ada daya dan upaya melainkan atas izin dan pertolongan Allah semata, Laa Haula
Walaa Quwwata Illa billahil ‘Aliyyil ‘Adziim.
Bagi orang mukmin yang beriman
kepada Allah dan Rosulnya wajib menerima ketiga nikmat ini dan wajib mensyukurinya
sehingga betul-betul menjadi orang yang pandai bersyukur, orang kaya belum
tentu bersyukur tapi orang yang pandai bersyukur sudah pasti kaya. Ada
lima langkah cerdas cara bersyukur:
a. Meyakini bahwa segala sesuatu yang ada
dialam semesta ini milik Allah, hati kita jangan merasa memiliki dan dimiliki
oleh apapun kecuali oleh Allah SWT. Semua yang ada pada kita saat ini
hakikatnya hanyalah titipan dari Allah semata yang suatu saat nanti pasti akan
diambil kembali olehNya, adakalanya pengambilan tersebut sebelum habis usianya,
adakalanya bersamaan dengan habisnya usia, adakalanya setelah habisnya usia
hingga sampai kepada ahli warisnya. Segala apa yang diberikan oleh Allah kepada
kita adalah yang terbaik bagi kita, karna Allah lebih mengetahui akan kebutuhan
dan kemampuan kita, Allah lebih bijaksana dalam memenuhi kebutuhan
masing-masing hambaNya sesuai dengan kadar kemampuannya, bila Allah berkenan
memberi maka tiada apapun yang sanggup mengahalangi begitu pula sebaliknya.
b. Selalu memuji Allah dengan ucapan
Alhamdulillah saat memperoleh kenikmatan.
c. Memanfaatkan nikmat yang ada sebagai
sarana mendekatkan diri kepada Allah, contohnya kita diberi mata yang sehat
maka kita gunakan mata tersebut untuk ketaatan kepada Allah, misalnya membaca
Alqur’an atau melihat tanda-tanda kebesaran Allah dialam raya untuk dijadikan
bahan renungan. Ibnu Hudamah berkata “ mensyukuri nikmat mata adalah dengan
menyembunyikan cacat saudaramu yang kamu lihat, mensyukuri nikmat telinga
adalah dengan menyembunyikan cacat saudaramu yang kamu dengar”.
d. Berterimakasih kepada orang-orang yang
telah membawa kita menuju jalan nikmat dan kebaikan seperti orang tua, guru,dan
ulama’pembimbing kita. Barangsiapa yang tidak mampu bersyukur terhadap sesama
maka ia tidak akan mampu bersyukur kepada Allah.
e. Menceritakan nikmat yang diperoleh kepada
orang lain deng tujuan agar orang tersebut mengingat Allah bukan untuk tujuan
pamer.
(KH. Agoes Ali Masyhuri / 25-03-2011)
0 opmerkings